Sistem Inferensi Fuzzy
Kartika Wisnudhanti
Dimana A, B, dan C adalah himpunan Fuzzy.
1607115621
Sistem Pakar
Logika Fuzzy adalah suatu
cara untuk memetakan suatu ruang input
ke dalam suatu ruang output. Juga
merupakan peningkatan dari logika Boolean
yang mengenalkan konsep kebenaran sebagian. Dimana logika klasik menyatakan
bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary (1 dan 0, hitam dan putih, ya dan tidak), logika Fuzzy
menggantikan kebenaran logika Boolean dengan tingkat kebenaran yang
memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 sampai 1, tingkat keabuan, serta dalam
bentuk linguistik misalnya konsep tidak pasti seperti “sedikit”, “lumayan”, dan
“sangat”. Fuzzy diperkenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh dari Universitas California,
Berkeley pada tahun 1965.
Ada beberapa
alasan mengapa logika Fuzzy digunakan daripada menggunakan logika Boolean,
yaitu sebagai berikut :
1.
Konsep logika Fuzzy
mudah dimengerti. Konsep matematis yang mendasari penalaran Fuzzy sangat
sederhana dan mudah dimengerti.
2.
Logika Fuzzy sangat fleksibel.
3.
Logika Fuzzy memiliki
toleransi terhadap data-data yang tidak tepat.
4.
Logika Fuzzy mampu
memodelkan fungsi-fungsi non linear yang sangat kompleks.
5.
Logika Fuzzy dapat
membangun dan mengaplikasikan pengalaman-pengalaman para pakar secara langsung
tanpa harus melalui proses pelatihan.
6.
Logika Fuzzy dapat
bekerja sama dengan teknik-teknik kendali secara konvensional.
7.
Logika Fuzzy
didasarkan pada bahasa alami.
Sistem
Inferensi Fuzzy adalah cara
memetakan suatu ruang input ke dalam
ruang output dengan menggunakan
logika Fuzzy.
1. Basis pengetahuan adalah kumpulan aturan-aturan dalam bentuk
pernyataan IF-THEN yang dibuat oleh pakar dibidangnya.
2. Fuzzifikasi adalah proses untuk mengubah input sistem yang
mempunyai nilai tegas menjadi variabel linguistik menggunakan fungsi
keanggotaan yang disimpan dalam basis pengetahuan Fuzzy.
3. Mesin inferensi adalah proses untuk mengubah input Fuzzy menjadi output
Fuzzy dengan cara mengikuti aturan-aturan (IF-THEN Rules) yang telah ditetapkan pada basis pengetahuan Fuzzy.
4. Defuzzifikasi merupakan proses mengubah output Fuzzy yang diperoleh dari mesin inferensi menjadi nilai
tegas menggunakan fungsi keanggotaan yang sesuai dengan saat dilakukan
fuzzyfikasi.
Metode Mamdani
Metode mamdani paling sering digunakan
dalam aplikasi-aplikasi karena strukturnya yang sederhana, yaitu menggunakan operasi
min-max atau max-product. Untuk mendapatkan output,
diperlukan 4 tahapan:
1. Fuzzifikasi (pembentukan himpunan Fuzzy dan perhitungan derajat
keanggotaan).
2. Aplikasi fungsi implikasi menggunakan fungsi min.
3. Komposisi antar aturan menggunakan fungsi max atau max-product
(menghasilkan himpunan Fuzzy baru).
4. Penegasan (deffuzy) menggunakan metode Centroid.
Metode Tsukamoto
Dimana A, B, dan C adalah himpunan Fuzzy.
Maka berikut
adalah skema penalaran fungsi implikasi min atau product dan proses defuzzifikasi dilakukan dengan cara mencari
nilai rata-ratanya.
Catatan :
IF kecepatan CEPAT and suhu TINGGI THEN frekuensi BESAR
IF kecepatan CEPAT and suhu RENDAH THEN frekuensi BESAR
Metode Sugeno
Secara umum bentuk model metode
Tsukamoto adalah :
Catatan :
A1,A2,...,AN, adalah himpunan
Fuzzy ke-i sebagai anteseden.
z=f(x, y), adalah fungsi tegas (biasanya merupakan fungsi linier dari x dan y )
CONTOH APLIKASI LOGIKA FUZZY
Untuk mengatur
frekuensi putar kipas angin secara otomatis digunakan sistem kontrol. Sistem
ini dipengaruhi oleh tiga variabel yaitu kecepatan putar kipas angin, suhu
ruangan, dan sumber frekuensi putar kipas angin. Berdasarkan data spesifikasi
dari pabrik, kecepatan putar kipas angin terkecil 1000 rpm (rotary per minute) dan terbesar
5000 rpm, kemampuan sensor suhu ruangan berada dalam interval 100 Kelvin hingga
600 Kelvin, sedangkan sumber frekuensi putar kipas angin hanya mampu
menyediakan frekuensi sebesar 2000 rpm hingga 7000 rpm.
Berapa sumber
frekuensi putar kipas angin yang dihasilkan sistem kontrol tersebut bila pada
saat itu sensor suhu menunjukkan angka 300 Kelvin sedangkan kipas angin
berputar dengan kecepatan 4000 rpm ?
Metode Tsukamoto
Apabila sistem
kontrol ruangan tersebut menggunakan 4 aturan berikut :
o IF kecepatan LAMBAT and suhu TINGGI THEN frekuensi KECIL
o IF kecepatan LAMBAT and suhu RENDAH THEN frekuensi KECIL
o IF kecepatan CEPAT and suhu TINGGI THEN frekuensi BESAR
o IF kecepatan CEPAT and suhu RENDAH THEN frekuensi BESAR
Penyelesaian
1. Kecepatan terdiri atas 2 himpunan Fuzzy, yaitu LAMBAT dan CEPAT
Fungsi keanggotaan variabel kecepatan
Maka derajat keanggotaan untuk
kecepatan 4000 rpm adalah :
2. Suhu terdiri atas 2 himpunan Fuzzy, yaitu RENDAH dan TINGGI
Fungsi keanggotaan variabel suhu
Maka derajat keanggotaan untuk suhu
300 Kelvin adalah :
3. Frekuensi terdiri atas 2 himpunan Fuzzy, yaitu KECIL dan BESAR
Sehingga
IF kecepatan CEPAT and suhu TINGGI THEN frekuensi BESAR
IF kecepatan CEPAT and suhu RENDAH THEN frekuensi BESAR
Sehingga :
Metode Sugeno
Apabila sistem
kontrol ruangan tersebut menggunakan 4 aturan berikut :
o IF kecepatan LAMBAT and suhu TINGGI THEN frekuensi = 0.5 *
kecepatan + 1700
o IF kecepatan LAMBAT and suhu RENDAH THEN frekuensi = 2 * kecepatan
- 4000
o IF kecepatan CEPAT and suhu TINGGI THEN frekuensi = 0.5 *
kecepatan + 2000
o IF kecepatan CEPAT and suhu RENDAH THEN frekuensi = kecepatan +
700
Komentar
Posting Komentar